Sunday, August 12, 2018

15 Film Terbaik Tentang LGBT

15 Film Terbaik Tentang LGBT - Hallo sahabat Abraxas , Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul 15 Film Terbaik Tentang LGBT, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Comedy, Artikel Drama, Artikel Kumpulan Film, Artikel Romance, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.



Judul : 15 Film Terbaik Tentang LGBT
link : 15 Film Terbaik Tentang LGBT

Baca juga


15 Film Terbaik Tentang LGBT



Wah, nampaknya belakangan ini masyarakat dihebohkan dengan beberapa film yang mengangkat tema LGBT. Namun tahukah kamu, bahwa sebenarnya film tentang LGBT itu sudah ada sejak jaman purbakala? Dan bahkan diantara mereka ada yang bagus.

Sejak disahkannya pernikahan sesama jenis di beberapa negara, dunia seolah semakin membabi-buta mengemukakan pendapatnya. Buat orang timur seperti kita yang tinggal di Indonesia, tentu akan memiliki pendapat yang beragam. Ada yang mendukung, ada yang menghormati, dan ada juga yang menolak. Wajar hal itu bisa terjadi karena kita hidup di dunia yang warna-warni seperti pelangi. Berikut ini list film menarik tentang LGBT.




1. The Imitation Game (2014)




Berdasarkan kisah nyata. Perang dunia ke-2 terkenal dengan pertarungan epik antara peradaban. Kemerdekaan melawan kelaliman. Demokrasi melawan Nazi. Jutaan pasukan meninggal. Armada kapal tenggelam mengisi lautan. Pesawat menjatuhkan bom dari langit hingga mereka menghilangkan matahari. Perang bukan seperti itu bagi mereka. Bagi Alan Turing dan timnya, itu hanyalah setengah lusin penggemar teka-teki silang di desa kecil di Inggris Selatan. Inilah kemenangan yang datangkan kemerdekaan bagi setiap negara.





2. The Perks of Being a Wallflower (2012)




Charlie adalah seorang cowok SMA introvert, pendiam, susah bergaul, dan pemalu. Ia berharap ingin memiliki kehidupan SMA yang keren di musim panas ini. Kemudian Charlie bertemu dengan dua orang kakak kelas yang nyentrik dan gaul. Charlie diajak berpesta dan diperkenalkan dengan dunia yang sesungguhnya dimana terdapat banyak masalah di dalamnya.





3. Dallas Buyers Club (2013)




Diangkat dari kisah nyata. Pada tahun 1985 di Dallas, hiduplah seorang pria bernama Ron Woodroof (Matthey McConaughey). Ia adalah seorang ahli listrik sekaligus cowboy rodeo alias pengendara banteng. Hidupnya cukup berantakan karena dia merupakan seorang perokok berat, peminum, pecandu narkoba dan seks. Ron juga adalah seorang yang rasis dan homofobia. Hidup Ron berubah total saat ia divonis mengidap HIV.

Ron divonis hanya bisa bertahan hidup selama 30 hari, tapi ia tidak menyerah. Ron mulai melakukan penelitian kecil dan mengetahui bahwa obat bernama AZT dapat menambah kemungkinan hidupnya. Namun obat itu merupakan obat ilegal, sehingga Ron harus mencari sendiri. Bersama dengan rekannya yang bernama Rayon (Jared Leto), Ron memutuskan untuk memperjual-belikan AZT dan obat-obatan bagi para pengidap AIDS lainnya secara rahasia dengan membentuk sebuah klub bernama Dallas Buyers Club.





4. Brokeback Mountain (2005)




Berkisah tentang hubungan percintaan homoseksual dua koboi Amerika bernama Ennis del Mar (Heath Ledger) dan Jack Twist (Jake Gyllenhaal), di Wyoming, negara bagian wilayah barat tengah Amerika Serikat. Mereka bertemu di sebuah peternakan domba pada tahun 1963 dan secara tak terduga, menjalin hubungan yang intim. Setelah tugas mereka selesai, mereka kembali ke kehidupan masing-masing lalu punya istri dan anak-anak.

Meskipun telah menjalani kehidupan yang 'normal', ternyata keduanya masih memendam asmara terhadap satu sama lain. Mereka mulai kembali berhubungan melalui kartu pos dan bertemu setiap beberapa lama sekali. Sepanjang waktu tersebut, keduanya harus bertahan menghadapi tekanan keluarga dan masyarakat serta kekhawatiran akan terungkapnya hubungan mereka.





5. Moonlight (2016)




Bercerita tentang kisah seorang bocah kulit hitam dari mulai kecil sampai ia tumbuh menjadi dewasa. Ceritanya berpusat pada tiga waktu, saat ia masih kecil, saat ia remaja, dan saat ia dewasa. Dimana ia berusaha untuk mencari jati diri di tengah-tengah lingkungan yang sulit dan keras. Ibunya adalah seorang pelacur sekaligus pecandu narkoba. Akibatnya bocah ini jadi dibully habis-habisan seumur hidupnya. Itu membuatnya jadi stres berat dan frustasi.





6. Blue Is the Warmest Color (2013)




Adèle adalah seorang gadis SMA yang mulai belajar untuk mencari jatidirinya sebagai seorang wanita. Ia mengencani para pria, tapi tidak pernah merasakan kepuasan secara seksual. Maka muncullah sebuah hasrat yang tak terduga, Adèle mulai menyukai seorang teman wanitanya, tapi tentu saja ia ditolak. Adèle mulai bermimpi untuk sesuatu yang lebih, hidupnya berubah saat ia bertemu dengan seorang gadis bernama Emma, seorang gadis unik yang berambut biru. Emma yang akan membuat Adèle mengenal jatidirinya selagi mereka tumbuh bersama. It's not a lesbian story, it's a love story.





7. Milk (2008)




Berdasarkan kisah nyata seorang aktivis Gay bernama Harvey Milk yang memperjuangkan hak-hak para gay Amerika dan menjadi pejabat gay pertama di California.





8. The Danish Girl (2015)




Diangkat dari kisah nyata. Bercerita tentang kisah seorang transgender bernama Lili Elbe, ia adalah sosok transgender pertama yang kisahnya terekspos ke publik. Di tahun 1920an, hiduplah sepasang pelukis asal Denmark bernama Einar Wegener (Eddie Redmyne) dan Greda Wegener (Alicia Vikander). Awalnya mereka adalah sepasang suami-istri yang normal dan romantis. Namun kejanggalan mulai terasa saat Einar melihat benda-benda berbau feminin, seperti ada kesenangan tersendiri untuknya.

Belum mengetahui apa yang dirasakan suaminya, sang istri malah seolah mendorong Einar untuk mencoba menjadi wanita dengan nama transformasi “Lili Elbe”, dari memakaikan baju wanita, make up, sampai bereksperimen dengan sex life mereka. Konflik terjadi saat Greda memergokki “Lili” sedang berciuman dengan laki-laki. Disitu Einar akhirnya terbuka dan mengakui ada yang salah dengan dirinya.





9. Brüno (2009)




Bruno adalah sebuah film yang menceritakan seorang presenter gay dari Austria yang sangat ingin terkenal. Meskipun sebetulnya Bruno berbakat dalam bidang tersebut, sayangnya cara Bruno bersikap sangatlah menggelikan sehingga membuat orang-orang memandang rendah dirinya. Secara keseluruhan film ini komedi bercerita tentang perjuangan Bruno yang ingin menjadi terkenal.





10. Call Me by Your Name (2017)




Seorang remaja laki-laki bernama Elio jatuh cinta kepada seorang laki-laki yang lebih tua bernama Oliver. Meski sebenarnya Elio telah memiliki pacar bernama Marzia, namun Elio tidak dapat membendung perasaannya. Semuanya berawal ketika mereka sedang liburan musim panas tahun 1983 di pedesaan Italia. Ayah Elio yang merupakan seorang profesor arkeologi mengundang seorang mahasiswa asal Amerika Serikat, yaitu Oliver untuk tinggal bersama keluarganya selama musim panas.

Sejak saat itu Elio dan Oliver banyak menghabiskan waktu bersama dan merasa tertarik antara satu sama lain. Elio bahkan merasa rindu ketika jauh dari Oliver meski Oliver pernah menegurnya tentang tingkah laku Elio yang aneh. Mana yang kamu pilih, bicara terus terang atau tidak bicara sampai mati?





11. The Kids Are All Right (2010)




Apa kaum gay dan lesbian bisa memiliki keluarga yang bahagia? Apa mereka bisa membina keluarga dan berhasil? Mungkin itu adalah beberapa pertanyaan yang sempat muncul di benak kita orang biasa, dan saya rasa film ini bisa menjawabnya. Tentu mereka pasti punya berbagai keinginan hidup layaknya orang pada umumnya, termasuk menikah dan bahkan memiliki anak. Bahkan diantara mereka lebih berhasil membina rumah tangga daripada pasangan normal.





12. Boys Don't Cry (1999)




Berdasarkan kisah nyata seorang transgender bernama Teena Brandon di akhir tahun 1993. Brandon sebenarnya adalah seorang perempuan yang terlahir sebagai laki-laki. Agar identitasnya tidak diketahui, Brandon memutuskan untuk pergi ke Falls City, sebuah kota kecil di Nebraska. Menurut saya film ini cukup bagus, meski mengingat bahwa ini adalah salah satu film lama karena rilis tahun 1999. Buat kamu yang ingin menonton, sebaiknya kuatkan hatimu karena akan terjadi hal buruk yang akan menimpa sang tokoh utama.





13. The Hours (2002)




Nampaknya film ini adalah film spesial untuk wanita. Bercerita tentang kisah tiga orang wanita yang hidup di jaman yang berbeda-beda. Pertama ada Virginia Woolf, seorang wanita yang memiliki masalah psikologis/mental. Hari-harinya hanya dihabiskan untuk menulis sebuah novel yang sebenarnya berisikan kepahitan hidupnya. Yang kedua adalah Laura Brown, istri dari seorang politisi kaya raya tapi merasa tidak bahagia.

Yang terakhir adalah Clarissa Vaughan, seorang lesbian yang hidup dengan pasangan wanitanya dan harus membesarkan seorang anak perempuan.





14. Carol (2015)




Bercerita tentang dua orang wanita yang menjalin kisah cinta di tahun 1950an. Tidak ada yang abadi, begitu juga dengan cinta. Ketika kita memutuskan untuk mencintai seseorang, maka kita harus siap untuk menerima konsekuensi bahwa suatu saat nanti perasaan itu bisa saja berubah. Begitu juga yang terjadi antara pasangan lesbian ini. Satu-satunya hal yang masih mempertahankan hubungan mereka adalah putri kecil mereka.





15. Love, Simon (2018)




Simon Spier punya rahasia besar yang ia sembunyikan dari keluarga dan teman-temannya, yaitu bahwa sebenarnya Simon adalah gay. Selama ini ia telah berhubungan dengan seorang anak laki-laki bernama Blue lewat email. Namun Simon tak pernah tahu siapa itu Blue, sehingga sekarang ia memutuskan untuk mencari tahu. Seiring perjalanannya mencari Blue, Simon juga mencari tahu tentang jatidirinya yang sebenarnya.





Baca juga rekomendasi film, anime, dan TV series keren berikut ini :



Demikianlah Artikel 15 Film Terbaik Tentang LGBT

Sekianlah artikel 15 Film Terbaik Tentang LGBT kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.


Anda sekarang membaca artikel 15 Film Terbaik Tentang LGBT dengan alamat link https://abraxas4634.blogspot.com/2018/08/15-film-terbaik-tentang-lgbt.html

No comments:

Post a Comment